Tuesday, February 24, 2009

Peperangan di Gaza, Mirip Peperangan di Badar


Berikut adalah tulisan Dr Abdul Rahman Ahmad Jamal, salah seorang pemimpin Hamas berkenaan perang di Gaza .

Dalam pertempuran Al-Furqan di Gaza sebulan yang lalu, benar2 nampak dokongan dan pertolongan Allah kepada para mujahidin bahkan kepada manusia secara umum. Allah swt mengurniakan sejumlah karamah kepada mujahidin untuk memberikan keteguhan di hati mereka. Itu tidak pelik dan aneh.

Para ulama menegaskan dengan dalil yang kuat bahwa para malaikat yang turun di perang Badar untuk berperang bersama orang-orang mukmin itu tidak khusus untuk ahli Badar namun umum untuk semua golongan orang-orang yang beriman; jika mereka ikhlas dan benar dalam jihadnya untuk meninggikan kalimat Allah dan menegakkan syariat-Nya. Sejumlah mujahidin yang berada di medan jihad di Gaza menceritakan peristiwa2 yang terjadi kepada mereka yang membuatkan hati mereka tenang.

Karamah pertama adalah keteguhan para mujahidin di medan perang yang digempur habis-habisan oleh pesawat tempur di atas kepala mereka dan kereta2 kebal di sekeliling mereka. Namun mereka tetap berperang tanpa rasa gentar. Orang-orang yang menyaksikannya memiliki prasangka yang bermacam-macam terhadap Allah swt dan hati mereka seakan tergoncang oleh gempa bumi yang dahsyat. Faktor2 pertolongan di muka bumi sudah habis dan hanya ada pertolongan dari Allah swt. Maka Allah swt melimpahkan karamah kepada mereka. Dalam peperangan sebelum ini yang pernah dialami oleh kaum muslimin sepanjang sejarah, banyak kisah-kisah yang dicatatkan tentang karamah ini.

Salah satu karamah terjadi di desa Mighraqah di mana sejumlah mujahidin melihat dengan mata kepala mereka sendiri. Mereka melihat sebuah rumah dihancurkan oleh tentera Zionis Israel dengan bom yang besar sehingga mereka khuatir akan mengena ke rumah di sebelahnya. Dalam kebakaran yang hebat itu, mereka melihat seorang mujahid berdoa kepada Allah swt dengan menangis: "Wahai Allah yang menjadikan api, dingin dan keselamatan bagi Ibrahim, padamkan api dengan kehendak-Mu" di mana hanya selang tiga minit sahaja selepas itu api itu padam. Maka para mujahidin yang turut menyaksikan itu menangis semuanya kerana mereka merasakan Allah swt menolong dan mengabulkan doa mereka.

Masih pada pertempuran di Mighraqah di mana pesawat-pesawat tempur Israel menggempur dan mengepung mujahidin dari atas kepala mereka. Mereka tidak dapat bergerak. Tiba-tiba datang awan mendung yang memayungi mereka dan menutupi pesawat tempur Israel untuk melihat ke bumi. Maka para mujahidin pun bergerak bagi menghindarkan diri mereka dari tempat itu.

Ada juga cerita seorang mujahid yang mengalami sendiri bersama rakan-rakannya yang sedang berada di sebuah rumah. Bom dan peluru berpandu dari pesawat dan kereta kebal Israel menggempur mereka habis-habisan, namun tidak seorangpun yang terkena serangan itu. Sebahagian dari kami merasa takut. Namun tiba-tiba dia mengajak kami menghalang kereta2 kebal Israel yang menyerang kami sehingga Allah memberikan pertolongan untuk meledakkan beberapa kereta kebal yang ada. Maha Suci Allah yang menurunkan ketenangan dalam hati-hati orang yang beriman dan Allah memiliki tentera-tentera di langit dan bumi dan Allah Maha Perkasa lagi Bijaksana.

Seorang mujahid menceritakan kepada penulis bahwa mereka melihat dua kereta kebal meletup dan terbakar di tempat mereka memasang bom tepi jalan. Ketika kami menghampiri dua kereta kebal Israel yang meletup itu, ternyata bom tepi jalan yang kami pasang belum meletup.

Seorang mujahid lain menceritakan bahwa ia bersendirian ketika memasang bom tepi jalan. Beberapa saat kemudian ia sudah dikepung oleh kereta2 kebal Israel . Dalam keadaan yang cemas itu, ia berbisik dalam dirinya, "carilah tempat yang lebih aman". Namun ia mendengar satu suara tanpa diketahui dari mana datangnya; "tetaplah berada di tempatmu". Maka dia tetap berdiri di tempatnya dan tiba-tiba ketenangan merasuk dalam hatinya dan Allah memberikan pertolongan dengan meletupnya kereta2 kebal Israel itu.

Seorang mujahid lain menceritakan bahwa ketika dia hendak melepaskan roket, ia merasa ada "orang" yang membetulkan sasarannya ke kanan dan ke kiri sedikit.
Penulis sendiri mencium bau wangian yang keluar dari poket baju jasad seorang mujahid yang Syahid bernama Abdullah As-Shanik padahal is sudah 20 hari terbungkus.

Bau wangian yang sama juga penulis cium dari jasad Syahid Musa Hasan Abu Nar yang terbunuh dan darahnya meluncur keluar membasahi lantai masjid. Meskipun darah itu dibersihkan namun baunya itu masih wangi. Bukan hanya penulis yang menciumnya namun orang lain juga begitu. Ini sungguh meyakinkan penulis akan kebenaran jalan dan langkah Rasulullah saw meski orang-orang kafir dan munafik benci.

Bahkan kesaksian-kesaksian dari askar2 Yahudi yang disiarkan oleh Channel 10 televisyen Israel bahwa mereka menyaksikan lembaga aneh yang mereka yakini sebagai hantu yang keluar dari bumi dan memerangi mereka.

Ada juga kesaksian dari seorang askar Israel yang buta matanya akibat dilempar dengan pasir oleh seorang laki-laki yang berpakaian putih.

Bahkan ketakutan yang dicampakkan ke dalam hati-hati orang Yahudi menjadikan mereka yang memiliki senjata jauh lebih canggih dari senjata kaum mujahidin Palestin takut untuk membuat serangan dan hanya menyerang kanak-kanak, wanita, orang2 tua dan orang awam yang tidak membawa senjata.

Wahai warga Gaza , para mujahidin yang sabar dan teguh, Allah bersama kamu. Kamu telah mendapat kemuliaan di perang Gaza dan kamu tulis sejarah di lembaran yang bersinar, Kamu kalahkan lagenda tentera Israel yang kononnya sukar dikalahkan. Kamu tanamkan ruh jihad di dalam hati umat ini meskipun dengan pengorbanan dan kehancuran rumah-rumah kamu, meskipun dengan mengorbankan para syuhada. Kamu jual jiwa-jiwa kamu dan harta kamu dengan syurga dan Allah membelinya, maka bergembiralah

1 comment:

Skin said...

subhanallah.. maha suci Allah.. bila tiba pertolonganNya. no one can deny that.. akan tiba masanya kemenangan milik kita jua..